Saking banyak dan besar jasa beliau, tanggal kelahirannya itu diperingati sebagai Hari Pendidikan Nasional di Indonesia. Beliau mengerahkan seluruh hidup dan tenaganya untuk memperjuangkan nasib pendidikan di Indonesia yang dulunya sempat tidak bisa dicicipi oleh masyarakat. Beberapa di antaranya, inilah jasa Ki Hajar Dewantara, Loopers.
Baca :
Apa Jasa Ki Hajar Dewantara?
Simak ulasan berikut ini:
1. Semboyan Tut Wuri Handayani
Ki Hajar Dewantara juga melahirkan ajarannya yang terkenal yaitu tut wuri handayani (di belakang memberi dorongan), ing madya mangun karsa (di tengah menciptakan peluang untuk berprakarsa), ing ngarsa sungtulada (di depan memberi teladan).
2. Melahirkan tujuan pendidikan
Apa tujuan pendidikan Indonesia? Ki Hajar Dewantara mengungapkan bahwa tujuan pendidikan kita adalah untuk memajukan bangsa secara keseluruhan tanpa harus membedakan dari sisi agama, suku, budaya, adat, kebiasaan, etnis, status sosial, status ekonomi, dan lainnya.
3. Menjabat sebagai menteri pendidikan, pengajaran, dan kebudayaan yang pertama
Siapakah menteri pendidikan pertama Indonesia? Ki Hajar Dewantara. Siapa seseorang yang melakukan proses pengajaran di Indonesia? Ki Hajar Dewantara lagi. Yup, beliaulah orang pertama yang memimpin negara Indonesia dalam hal pendidikan. Kalau enggak ada beliau, pendidikan kita mungkin enggak bisa kita rasakan.
Setelah zaman kemedekaan, Ki hajar Dewantara pernah menjabat sebagai Menteri Pendidikan, Pengajaran dan Kebudayaan yang pertama. Nama Ki Hadjar Dewantara bukan saja diabadikan sebagai seorang tokoh dan pahlawan pendidikan (bapak Pendidikan Nasional) yang tanggal kelahirannya 2 Mei dijadikan hari Pendidikan Nasional, tetapi juga ditetapkan sebagai Pahlawan Pergerakan Nasional melalui surat keputusan Presiden RI No.305 Tahun 1959, tanggal 28 November 1959. Penghargaan lain yang diterimanya adalah gelar Doctor Honoris Causa dari Universitas Gajah Mada pada tahun 1957.
4. Aktif membuat karya tulis mengenai pendidikan
Ki Hajar Dewantara sangat senang menuliskan opininya mengenai dunia pendidikan dan dituangkan ke dalam sebuah karya tulis. Hal ini dilakukan oleh beliau untuk memajukan dunia pendidikan di Indonesia.
5. Teori Trikon Ki Hajar Dewantara
Upaya kebudayaan (pendidikan) menurut Ki Hajar Dewantara dapat ditempuh dengan sikap (laku) yang dikenal dengan teori Trikon.
Teori Trikon
Teori trikon adalah Kontinuitas yang berarti bahwa garis hidup kita sekarang harus merupakan lanjutan dari kehidupan kita pada zaman lampau berikut penguasaan unsur tiruan dari kehidupan dan kebudayaan bangsa lain.
- Konvergensi, yaitu berarti kita harus menghindari hidup menyendiri, terisolasi dan mampu menuju kearah pertemuan antar bangsa dan komunikasi antar negara menuju kemakmuran bersama atas dasar saling menghormati, persamaam hak, dan kemerdekaan masing-masing.
- Konsentris, yang berarti setelah kita bersatu dan berkomunukasi dengan bangsa-bangsa lain di dunia, kita jangan kehilangan kepribadian sendiri. Bangsa Indonesia adalah masyarakat merdeka yang memiliki adat istiadat dan kepribadian sendiri.
6. Trisentra Pendidikan
Pelaksanaan pendidikan menurut Ki Hajar Dewantara dapat berlangsung dalam berbagai tempat yang oleh beliau diberinama Tri Sentra Pendidikan, yakni
- Alam keluarga,
- Alam perguruan,
- Alam pergerakan pramuka
Ki Hajar Dewantara Mewariskan Ajaran-ajaran Karakter dan Budaya, Ajaran-ajaran yang diwariskan oleh Ki Hajar Dewantara yaitu Trihayu, Trilogi Kepemimpinan, dan Tripantang.
”Konsep Trihayu” yang terdiri dari mamayu hayuning sarira, mamayu hayuning bangsa, dan mamayu hayuning bawana. Maksudnya, apapun yang diperbuat oleh seseorang itu hendaknya dapat bermanfaat bagi dirinya sendiri, bermanfaat bagi bangsa, dan bermanfaat bagi manusia di dunia pada umumnya.
7. Membangun dan memperjuangkan Taman Siswa
Pada tahun 1922, Ki Hajar Dewantara membangun sebuah sekolah bernama Taman Siswa di Yogyakarta. Namun, pemerintahan kolonial Belanda sempat merintangi terbentuknya sekolah ini dengan mengeluarkan Ordonansi Sekolah Liar. Ki Hajar Dewantara berusaha memperjuangkan Taman Siswa dan berhasil!
8. Membangkitkan semangat antikolonial
Melalui tulisan-tulisannya, Ki Hajar Dewantara menyalurkan semangatnya melawan pemerintahan kolonialisme di Indonesia. Tulisannya sangat menginspirasi, tajam juga komunikatif sehingga dapat dipahami dengan mudah. Pembacanya pun tergerak untuk memiliki semangat antikolonial berkat tulisan Ki Hajar Dewantara. Keren banget!
Baca juga :
Bonus : Kata-kata Bijak Ki Hajar Dewantara
- Apapun yang dilakukan oleh seseorang itu, hendaknya dapat bermanfaat bagi dirinya sendiri, bermanfaat bagi bangsanya, dan bermanfaat bagi manusia di dunia pada umumnya.
- Setiap orang menjadi guru, setiap rumah menjadi sekolah.
- Amongsystem kita yaitu: menyokong kodrat alamnya anak-anak yang kita didik, agar dapat mengembangkan hidupnya lahir dan batin menurut kodratnya sendiri-sendiri.
- Ing ngarsa sung tulada, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani. Di Depan, Seorang Pendidik harus memberi Teladan atau Contoh Tindakan Yang Baik, Di tengah atau di antara Murid, Guru harus menciptakan prakarsa dan ide, Dari belakang Seorang Guru harus Memberikan dorongan dan Arahan.
- Hormatilah dalam pada itu segala adat istiadat yang kuat dan sehat, yang terdapat di daerah-daerah dan yang tidak mengganggu atau menghambat Persatuan Negara dan Bangsa Indonesia.
- Dalam berbicara orang diniscayakan tetap berpikiran jernih, hingga dapat mencetuskan ide-ide unggul dan berakhir dengan kemenangan.
- Janganlah orang mengira bahwa dasar kekeluargaan itu mengijinkan kita melanggar peraturan. Kekeluargaan kita adalah sikap kita pada yang takluk kepada organisasi kita. Barang siapa dengan terang-terangan atau dengan sengaja mengabaikan. Wajiblah kita memandang dia sebagai orang luaran.
- Pendidikan dan pengajaran di dalam Republik Indonesia harus berdasarkan kebudayaan dan kemasyarakatan bangsa Indonesia, menuju ke arah kebahagiaan batin serta keselamatan hidup lahir.
- Anak-anak hidup dan tumbuh sesuai kodratnya sendiri. Pendidik hanya dapat merawat dan menuntun tumbuhnya kodrat itu.
- Taman siswa menurunkan mutu pengadjaran dan membawa kita kembali sepuluh tahun ke belakang! Memang kita harus kembali beberapa puluh tahun, kita amat mengingini untuk menemukan ‘titik tolak’ agar kita dapat berorientasi kembali: kita telah salah djalan.
- Dengan adanya budi pekerti, tiap-tiap manusia berdiri sebagai manusia merdeka (berpribadi), yang dapat memerintah atau menguasai diri sendiri. Inilah manusia beradab dan itulah maksud dan tujuan pendidikan dalam garis besarnya.
- Kekuatan rakyat itulah jumlah kekuatan tiap-tiap anggota dari rakyat itu. Segala daya upaya untuk menjunjung derajat bangsa tidak akan berhasil kalau tidak dimulai dari bawah. Sebaliknya rakyat yang sudah kuat akan pandai melakukan segala usaha yang perlu atau berguna untuk kemakmuran negeri.
- Dimana ada kemerdekaan disitulah harus ada disiplin yang kuat. Sungguhpun disiplin itu bersifat selfdisiplin, yaitu kita sendiri mewajibkan dengan sekeras-kerasnya. Dan peraturan yang sedemikian itu harus ada didalam suasana yang merdeka.
- Orang yang mempunyai kecerdasan budi pekerti itu senantiasa memikir-mikirkan dan merasa-rasakan serta selalu memakai ukuran, timbangan dan dasar-dasar yang pasti dan tetap.
- Pengaruh pengajaran itu umumnya memerdekakan manusia atas hidupnya lahir, sedang merdekanya hidup batin terdapat dari pendidikan.
Itulah jasa-jasa Ki Hajar Dewantara yang dapat kami rangkum, mudah-mudahan bisa memberi gambaran kepada kita tentang sejarah Ki Hajar Dewantara.