Stunting adalah masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam waktu yang cukup lama, sehingga mengakibatkan gangguan pertumbuhan pada anak yakni tinggi badan anak lebih rendah atau pendek (kerdil) dari standar usianya.
Table of contents

Faktor-faktor yang Menyebabkan Stunting
Mengingat stunting adalah salah satu masalah kesehatan yang cukup membahayakan, memahami faktor penyebab stunting sangat penting untuk dilakukan. Dengan begitu, Anda bisa melakukan langkah-langkah preventif untuk menghindarinya. Berikut ini beberapa faktor penyebab stunting yang perlu Anda ketahui:
1. Kurang Gizi dalam Waktu Lama
Tanpa disadari, penyebab stunting pada dasarnya sudah bisa terjadi sejak anak berada di dalam kandungan. Sebab, sejak di dalam kandungan, anak bisa jadi mengalami masalah kurang gizi. Penyebabnya, adalah karena sang ibu tidak memiliki akses terhadap makanan sehat dan bergizi, sehingga menyebabkan buah hatinya turut kekurangan nutrisi. Selain itu, rendahnya asupan vitamin dan mineral yang dikonsumsi ibu juga bisa ikut memengaruhi kondisi malnutrisi janin. Kekurangan gizi sejak dalam kandungan inilah yang juga bisa menjadi penyebab terbesar kondisi stunting pada anak.
2. Pola Asuh Kurang Efektif
Pola asuh yang kurang efektif juga menjadi salah satu penyebab stunting pada anak. Pola asuh di sini berkaitan dengan perilaku dan praktik pemberian makanan kepada anak. Bila orang tua tidak memberikan asupan gizi yang baik, maka anak bisa mengalami stunting . Selain itu, faktor ibu yang masa remaja dan kehamilannya kurang nutrisi serta masa laktasi yang kurang baik juga dapat memengaruhi pertumbuhan dan otak anak.
3. Pola Makan
Rendahnya akses terhadap makanan dengan nilai gizi tinggi serta menu makanan yang tidak seimbang dapat memengaruhi pertumbuhan anak dan meningkatkan risiko stunting . Hal ini dikarenakan ibu kurang mengerti tentang konsep gizi sebelum, saat, dan setelah melahirkan.
4. Tidak Melakukan Perawatan Pasca Melahirkan
Setelah bayi lahir, sebaiknya ibu dan bayi menerima perawatan pasca melahirkan. Sangat dianjurkan juga bagi bayi untuk langsung menerima asupan ASI agar dapat memperkuat sistem imunitasnya. Perawatan pasca melahirkan dianggap perlu untuk mendeteksi gangguan yang mungkin dialami ibu dan anak pasca persalinan.
5. Gangguan Mental dan Hipertensi Pada Ibu
Saat kehamilan, seorang ibu tidak boleh mengalami tekanan mental karena akan berpengaruh pada kondisi kesehatan anak yang dikandung. Jika seorang ibu mengalami gangguan mental dan hipertensi dalam masa kehamilan, risiko anak menderita stunting juga semakin tinggi.
6. Sakit Infeksi yang Berulang
Sakit infeksi yang berulang pada anak disebabkan oleh sistem imunitas tubuh yang tidak bekerja secara maksimal. Saat imunitas tubuh anak tidak berfungsi baik, maka risiko terkena berbagai jenis gangguan kesehatan, termasuk stunting , menjadi lebih tinggi. Karena stunting adalah penyakit yang rentan menyerang anak, ada baiknya Anda selalu memastikan imunitas buah hati terjaga sehingga terhindar dari infeksi.
7. Faktor Sanitasi
Sanitasi yang buruk serta keterbatasan akses pada air bersih akan mempertinggi risiko stunting pada anak. Bila anak tumbuh di lingkungan dengan sanitasi dan kondisi air yang tidak layak, hal ini dapat memengaruhi pertumbuhannya. Rendahnya akses terhadap pelayanan kesehatan juga merupakan salah satu faktor penyebab stunting .
Bagaimana Cara Mencegah Stunting?
Menyadari bahwa stunting adalah masalah kesehatan yang berisiko tinggi dan dapat memengaruhi pertumbuhan anak hingga dewasa, Anda tentu perlu mengenal berbagai usaha pencegahannya. Simak beberapa tindakan preventif yang dapat dilakukan untuk mencegah stunting . Tindakan pencegahan ini sebaiknya dilakukan sebelum, saat, dan sesudah masa kehamilan.
1. Pahami Konsep Gizi
Pastikan Anda mendapatkan asupan gizi yang cukup setiap hari, terlebih saat masa kehamilan. Pahami konsep gizi dengan baik dan terapkan dalam pola asuh anak.
2. Pilihan Menu Beragam
Upayakan untuk selalu memberi menu makanan yang beragam untuk anak. Jangan lupakan faktor gizi dan nutrisi yang dibutuhkan mereka setiap harinya. Saat masa kehamilan dan setelahnya, ibu pun perlu mendapatkan gizi yang baik dan seimbang agar dapat menghindari masalah stunting .
3. Pemeriksaan Rutin
Selama masa kehamilan, ibu perlu melakukan check up atau pemeriksaan rutin untuk memastikan berat badan sesuai dengan usia kehamilan. Ibu hamil juga tidak boleh mengalami anemia atau kekurangan darah karena akan memengaruhi janin dalam kandungan. Kontrol tekanan darah ini bisa dilakukan saat check up rutin.
4. Pentingnya ASI
Air susu ibu (ASI) mengandung banyak gizi baik yang dapat menunjang pertumbuhan anak. Dalam ASI, terdapat zat yang dapat membangun sistem imun anak sehingga menjauhkan mereka dari berbagai masalah kesehatan, salah satunya adalah stunting .
5. Konsumsi Asam Folat
Asam folat berperan penting untuk mendukung perkembangan otak dan sumsum tulang belakang bayi. Zat ini juga dapat mengurangi risiko gangguan kehamilan hingga 72%. Dengan asupan asam folat, kegagalan perkembangan organ bayi selama masa kehamilan juga bisa dicegah.
6. Tingkatkan Kebersihan
Faktor sanitasi dan akses air bersih menjadi salah satu fokus yang bisa Anda lakukan untuk mencegah stunting pada anak. Jagalah kebersihan diri dan lingkungan agar tidak ada bakteri, jamur, kuman, dan virus yang mengontaminasi tubuh Anda dan si kecil. Anda juga disarankan selalu memperhatikan kebersihan tubuh maupun tangan. Sebab, apabila tangan kotor, bukan tidak mungkin kuman menjangkiti makanan yang masuk ke dalam tubuh sehingga menyebabkan masalah kurang gizi. Dalam waktu lama, masalah kurang gizi yang berkepanjangan tersebut dapat menyebabkan stunting.
Untuk mencegah stunting melalui sanitasi, Anda disarankan memilih produk-produk kebersihan tubuh yang efektif melindungi dari kuman berbahaya. Pilihlah produk kebersihan seperti sabun cuci tangan maupun hand sanitizer yang dirancang khusus dengan manfaat pembersihan maksimal, seperti produk-produk Lifebuoy. Sabun cuci tangan Lifebuoy dihadirkan dengan formula lembut dan beragam wewangian yang cocok digunakan seluruh anggota keluarga. Sementara itu, hand sanitizer Lifebuoy dapat melindungi keluarga Anda dari kuman dengan cepat tanpa menggunakan air. Karena memiliki anak yang sehat dan tumbuh dengan baik hingga dewasa adalah idaman setiap orang tua, bukan? Yuk, cegah risiko stunting dengan selalu memperhatikan nutrisi, kesehatan, dan kebersihan tubuh buah hati.
Ciri-ciri Anak Stunting
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) menyebutkan, para orangtua bisa mengetahui kondisi anakanya apakah stunting atau tidak dengan melakukan ukur panjang atau tinggi badannya, lalu dibandingkan dengan standar yang telah ditetapkan.
Jadi, tak bisa sembarang menebak ya, Ma. Dibutuhkan pengukuran yang tepat untuk mengetahui apakah si Kecil alami stunting atau tidak.
Untuk mengetahui ciri-ciri anak yang alami stunting, selain tubuh yang berperawakan lebih pendek dari teman seusianya, berikut ciri lain yang bisa Mama ketahui:
- Pertumbuhan melambat, seperti pertumbuhan gigi salah satunya.
- Wajah anak tampak lebih muda dari anak seusianya.
- Alami performa yang buruk pada kemampuan fokus dan memori belajarnya.
- Berat badan tidak naik, bahkan cenderung menurun.
- Mudah terserang berbagai penyakit.
- Di usia 8-10 tahun, anak akan menjadi lebih pendiam dan tak mau melakukan banyak kontak mata dengan orang sekitar.
- Perkembangan tubuh anak pun akan terhambat, seperti telat mesntruasi untuk anak perempuan.
Balita Wasting
Wasting adalah kondisi ketika berat badan anak menurun, sangat kurang, atau bahkan berada di bawah rentang normal.
Anak yang mengalami kondisi ini umumnya memiliki proporsi tubuh yang kurang ideal.
Pasalnya, kondisi ini membuat berat badan tidak sepadan (kurus) dengan tinggi badan untuk anak di usia tertentu.
WHO selaku badan kesehatan dunia, menyatakan bahwa wasting adalah salah satu masalah kesehatan utama. Sebab kondisi ini berhubungan langsung dengan angka kejadian suatu penyakit (morbiditas).
Referensi:
- concernusa.org/story/what-is-stunting/
- concern.org.uk/news-blog/what-stunting-and-why-should-we-know-about-it
- who.int/nutrition/healthygrowthproj_stunted_videos/en/
- schoolofparenting.id/apa-itu-stunting-dan-bagaimana-cara-mencegahnya/
- depkes.go.id/article/view/18040700002/cegah-stunting-dengan-perbaikan-pola-makan-pola-asuh-dan-sanitasi-2-.html
- depkes.go.id/article/view/18052800006/ini-penyebab-stunting-pada-anak.html
- hellosehat.com/parenting/kesehatan-anak/tanda-anak-stunting-adalah/