AKM adalah Asesmen Kompetensi Minimum. Ujian tersebut merupakan bagian dari Asesmen Nasional yang juga terdiri dari Survey Karakter, dan Survey Lingkungan Belajar.
Assessment Kompetensi Minimum (AKM) adalah penilaian kompetensi mendasar yang diperlukan oleh semua murid untuk mampu mengembangkan kapasitas diri dan berpartisipasi positif pada masyarakat. Terdapat dua kompetensi mendasar yang diukur AKM: literasi membaca dan literasi matematika (numerasi). Baik pada literasi membaca dan numerasi, kompetensi yang dinilai mencakup keterampilan berpikir logis-sistematis, keterampilan bernalar menggunakan konsep serta pengetahuan yang telah dipelajari, serta keterampilan memilah serta mengolah informasi.
AKM menyajikan masalah-masalah dengan beragam konteks yang diharapkan mampu diselesaikan oleh murid menggunakan kompetensi literasi membaca dan numerasi yang dimilikinya. AKM dimaksudkan untuk mengukur kompetensi secara mendalam, tidak sekedar penguasaan konten. Literasi membaca didefinisikan sebagai kemampuan untuk memahami, menggunakan, mengevaluasi, merefleksikan berbagai jenis teks tertulis untuk mengembangkan kapasitas individu sebagai warga Indonesia dan warga dunia dan untuk dapat berkontribusi secara produktif kepada masyarakat. Numerasi adalah kemampuan berpikir menggunakan konsep, prosedur, fakta, dan alat matematika untuk menyelesaikan masalah sehari-hari pada berbagai jenis konteks yang relevan untuk individu sebagai warga negara Indonesia dan dunia.
Tujuan Pelaksanaan AKM :
- Literasi membaca dan numerisasi adalah dia kompetensi minimum bagi murid untuk bisa belajar sepanjang hayat dan berkontribusi pada masyarakat.
- Meningkatkan kemampuan literasi peserta didik.
- Mengembangkan potensi murid secara utuh.
- Asesmen nasional mendorong mengembangkan sikap, nilai (values), dan perilaku yang mencirikan Pelajar Pancasila.
- Hasil Asesmen Nasional perlu digunakan untuk diagnosis masalah dan perencanaan perbaikan pembelajaran oleh guru, kepala sekolah, dan dinas pendidikan.
Peserta AKM adalah :
Murid/Warga Belajar
- Untuk persekolahan peserta adalah sampel siswa Kelas 5, 8, dan 11 (dipilih secara acak).
- Untuk pendidikan kesetaraan peserta adalah warga belajar kelas 6, 9, 12 yang memerlukan.
- Setiap peserta mengerjakan AKM, Survei Karakter, dan Survei Lingkungan Belajar.
Guru
Semua guru mengerjakan Survei Lingkungan Belajar secara mandiri.
Kepala Satuan Pendidikan
Semua kepala satuan pendidikan mengerjakan Survei Lingkungan Belajar secara mandiri.
Dalam AKM mutu diukur dengan menggunakan 3 instrumen :
- Asesmen Kompetensi Minimum, mengukur literasi membaca dan numerisasi sebagai hasil belajar kognitif.
- Surveri Karakter, mengukur sikap, kebiasaan, nilai-nilai (values) sebagai hasil belajar non-kognitif.
- Survei Lingkungan Belajar, mengukur kualitas pembelajaran dan iklim sekolah yang menunjang pembelajaran.
Table of contents
Penggunaan Hasil AKM :
1. Pemetaan mutu sistem pendidikan
- Hasil Asesmen Nasional 2021 tidak digunakan untuk menilai prestasi peserta didik ataupun kinerja guru dan sekolah.
- Laporan hasil Asesmen Nasional 2021 diberikan kepada guru dan sekolah sebagai alat untuk melakukan evaluasi diri dan perbaikan pembelajaran.
- Murid, orangtua, gurum dan sekolah tidak perlu cemas dan tidak perlu melakukan persiapan khusus untuk menghadapi Asesmen Nasional.
2. Ujian Penyetaraan
- Khusus untuk program pendidikan kesetaraan, Asesmen Nasional memiliki fungsi ganda, yaitu sebagai alat pemetaan mutu dan ujian penyetaraan hasil belajar bagi peserta didik yang memerluka
- Yang digunakan sebagai ujian penyetaraan adalah AKM Literasi dan AKM Numerasi.
Pelaksanaan AKM
Pelaksanaan Asesmen Nasional dikoordinasi oleh Kemendikbud bekerja sama dengan Dinas Pendidikan dan Kanwil dan Kantor Kemenag.
1. Berbasis komputer dan daring
- Asesmen Nasional dilaksanakan menggunakan komputer dan secara daring
- Murid mengerjakan pada sesi dengan jadwal yang ditentukan dan dengan diawasi
- Guru dan kepala satuan pendidikan mengerjakan survei secara mandiri dengan periode waktu yang cukup panjang.
2. Koordinasi yang diperlukan
- Pemetaan dan penyiapan komputer dan sarana pendukung.
- Pemetaaan sekolah secara spasial untuk sharing resources
- Penyiapan teknisi TIK terutama untuk jenjang SD.
Contoh Soal AKM Kemendikbud:
Berikut ini contoh soal asesmen kompetensi minimum Kelas 5 SD yang diambil dari paparan materi diskusi Rapat Koordinasi Asesmen Nasional, 6 Oktober 2020:
Ada dua orang sahabat melakukan perjalanan panjang. Ketika di tengah perjalanan, mereka terlibat dalam suatu perdebatan. Pertengkaran Itu terjadi sampai salah satu dari mereka menampar yang Iainnya. Sahabat yang ditampar itu tak berkata apapun tapi menuliskan suatu kata di atas hamparan pasir. Tulisan tersebut berbunyi, “hari ini teman baikku menamparku.”
Walaupun mereka bertengkar tapi tetap melanjutkan perjalanan bersama. Saat di perjalanan mereka menemukan sebuah sumber air dan memutuskan untuk mandi. Namun malang nasib teman yang ditampar tadi, ia tergelincir dan hampir tenggelam di dalam sumber air tersebut. Melihat itu, tentu saja teman yang menampar tadi menolongnya dan ia pun selamat. “Hari ini teman baikku menyelamatkan nyawaku,” ukirnya pada sebuah batu.
Teman yang telah menampar dan menyelamatkan nyawanya tadi bertanya, “Mengapa saat aku menyakitimu, kamu menulis di atas pasir. Sedangkan saat aku membantu, kamu mengukirnya pada batu?”
Kemudian Ia menjawab “Karena menulis di atas pasir mudah terhapus oleh sapuan angin, sedangkan mengukir di atas batu tidak mudah hilang oleh terpaan angin kencang sekalipun.”
Pesan tersampaikan secara utuh dan memiliki makna mendalam. Asesmen tidak lagi sekadar mengukur namun juga menginspirasi.
Tentukan setiap pernyataan berikut sesuai dengan isi teks ataukah tidak!
Perjalanan kedua sahabat kemungkinan melewati padang pasir.
Kedua orang tetap bersahabat dalam kondisi marah maupun susah.
Pesan yang baik dituliskan di atas pasir, pesan yang buruk dituliskan di atas batu.
Siswa diuji kemampuannya menginterpretasi isi teks.
Pilihlah pesan-pesan yang merupakan simpulan dari isi teks!
Jangan mengingat kesalahan orang lain terlalu lama.
Pertemanan sejati akan terbentuk setelah melewati masa perkelahian.
Persahabatan memerlukan sikap memaafkan dan membalas kebaikan.
Jika diberi kebaikan oleh orang lain harus segera membalasnya.